Tentu kita sudah tau dengan negara ini, Jepang adalah salah satu negara yang maju di antara negara lain. Negara mereka sangat sukses dalam berbagai bidang terutama teksologi.
Alasan kenapa orang Jepang sukses adalah 10 Etos kerja yang melekat dalama diri orang Jepang, seperti :
1. Pantang Menyerah
Sejarah
membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang
menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar
negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji
ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner.
Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya
menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber
energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau
Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap
gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi
dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam
beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan
bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana
Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis
peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk
membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio
Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete
Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan
Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus
belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama
shippaigaku (ilmu kegagalan).
2. Malu
Malu budaya turun menurun dari leluhur bangsa Jepang seperti Harakiri (Bunuh diri dengan menusukan samurai keperut) ini di lakukan ketika mereka kalah dalam pertemuran. Dalam dunia modern hal ini telah berubah menajadi "mengundurkan Diri" bagi para pejabat yang terlibat masalah korupsi atau mersa gagal menjalankan tugasnya. Hal ini berefek negatif juga bagi anak-anak yang terkadang ada yang bunuh diri karena nilai jelek/ tidak naik kelas. Orang jepang lebih senang memutar dari pada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur tengah. Mereka juga malu pada lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
Alasan kenapa mereka banyak uang, karena selalu memilki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di jepan juga terdapat sebuah supermarket yang pada sekitar 19:30 selalu ramai dikunjungi oleh orang yang ingin berbelanja, karena pada jam sebelum tutup tersebut supermarket tersebut akan memotong harga sampai separuhnya (tepatnya 30 menit sebelum tutup).
4. Kerja Keras
Jepang seperti diketahui orang seluruh Dunia adalah bangsa yang rajin. Sesusah-susahnya orang rajin tidak akan pernah kelaparan. Rata-rata orang jepang bekerja 2450 jam/tahun, sangat tinggi di bandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/th), Jerman (1870 jam/th) dan Prancis (1680 jam/th). Anda tau Pegawai di Jepang Dapat mendapatkan Sebuah mobil dalam 9 hari sedangkan pegawai di negara lain memutarkan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan sebuah pekerjaan yang biasanya di kerjakan 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak di butuhkan"oleh perusahaan.
5. Loyalitas
Kesetian membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan ternyata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa sangat jarang orang jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan. Mereka akan betahan sampai pensiun, munkin ini karena dari sebuah industri Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima Fresh Graduate yang mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan
(core business) perusahaan.
6. Inovasi
Orang jepang memang bukanlah sebuah negara Penemu, tapi Jepang mempunyai kemampuan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkan dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu Cassete tape tidak ditemukan oleh Sony. Patenya dimilki oleh perusahaan Philip Electronics tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk booming sealama puluhan tahun addalah Aiko Morita founder dan CEO Sony pada masa itu, sampai tahun 1995 tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang jepang patenya dimilki oleh orang Amerika. Tapi ternyata orang jepang dengan inovasi nya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
7. Budanya Membaca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
8. Kerjasama Kelompok
Budaya di jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. TErmasuk klaim hasil pekerjaan. Fenomena ini tidak hanya dalam dunia kerja, dalam mengerjakan tugas kuliah pun mereka kerjakan dalam berkelompok, kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang jepang. ada anekot bahwa 1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok.
9. Jaga Tradisi
Perkembangan teknologi dan Ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi Refleks oran jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalu yang kita tabrak malah minta maaf duluan. Sampai saat ini orang jepang relatif menghindari berkata "tidak untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang jepang.
10. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak di latih untuk mandiri. Irsylad anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK di jepang dia harus membawa tiga Tas besar berisi pakaian ganti, bento, sepatu ganti dll. Di Yochien (TK) setiap anak di latih untuk membawa perlengkapan sendiri dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.
Itu informasi yang saya tau dan bagikan kepada anda, bila ada kata yang salah dalm tidak sesuai saya mohon maaf. Tapi semoga informasi yang saya bagikan bisa merubah kita menajadi orang yang lebih baik.
Wasalamualaikum WR. WB
Alasan kenapa orang Jepang sukses adalah 10 Etos kerja yang melekat dalama diri orang Jepang, seperti :
1. Pantang Menyerah

2. Malu
Malu budaya turun menurun dari leluhur bangsa Jepang seperti Harakiri (Bunuh diri dengan menusukan samurai keperut) ini di lakukan ketika mereka kalah dalam pertemuran. Dalam dunia modern hal ini telah berubah menajadi "mengundurkan Diri" bagi para pejabat yang terlibat masalah korupsi atau mersa gagal menjalankan tugasnya. Hal ini berefek negatif juga bagi anak-anak yang terkadang ada yang bunuh diri karena nilai jelek/ tidak naik kelas. Orang jepang lebih senang memutar dari pada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur tengah. Mereka juga malu pada lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
Alasan kenapa mereka banyak uang, karena selalu memilki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di jepan juga terdapat sebuah supermarket yang pada sekitar 19:30 selalu ramai dikunjungi oleh orang yang ingin berbelanja, karena pada jam sebelum tutup tersebut supermarket tersebut akan memotong harga sampai separuhnya (tepatnya 30 menit sebelum tutup).
4. Kerja Keras
Jepang seperti diketahui orang seluruh Dunia adalah bangsa yang rajin. Sesusah-susahnya orang rajin tidak akan pernah kelaparan. Rata-rata orang jepang bekerja 2450 jam/tahun, sangat tinggi di bandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/th), Jerman (1870 jam/th) dan Prancis (1680 jam/th). Anda tau Pegawai di Jepang Dapat mendapatkan Sebuah mobil dalam 9 hari sedangkan pegawai di negara lain memutarkan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan sebuah pekerjaan yang biasanya di kerjakan 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak di butuhkan"oleh perusahaan.
5. Loyalitas
Kesetian membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan ternyata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa sangat jarang orang jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan. Mereka akan betahan sampai pensiun, munkin ini karena dari sebuah industri Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima Fresh Graduate yang mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan
(core business) perusahaan.
6. Inovasi
Orang jepang memang bukanlah sebuah negara Penemu, tapi Jepang mempunyai kemampuan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkan dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu Cassete tape tidak ditemukan oleh Sony. Patenya dimilki oleh perusahaan Philip Electronics tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk booming sealama puluhan tahun addalah Aiko Morita founder dan CEO Sony pada masa itu, sampai tahun 1995 tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang jepang patenya dimilki oleh orang Amerika. Tapi ternyata orang jepang dengan inovasi nya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
7. Budanya Membaca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
8. Kerjasama Kelompok
Budaya di jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. TErmasuk klaim hasil pekerjaan. Fenomena ini tidak hanya dalam dunia kerja, dalam mengerjakan tugas kuliah pun mereka kerjakan dalam berkelompok, kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang jepang. ada anekot bahwa 1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok.
9. Jaga Tradisi
Perkembangan teknologi dan Ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi Refleks oran jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalu yang kita tabrak malah minta maaf duluan. Sampai saat ini orang jepang relatif menghindari berkata "tidak untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang jepang.
10. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak di latih untuk mandiri. Irsylad anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK di jepang dia harus membawa tiga Tas besar berisi pakaian ganti, bento, sepatu ganti dll. Di Yochien (TK) setiap anak di latih untuk membawa perlengkapan sendiri dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.
Itu informasi yang saya tau dan bagikan kepada anda, bila ada kata yang salah dalm tidak sesuai saya mohon maaf. Tapi semoga informasi yang saya bagikan bisa merubah kita menajadi orang yang lebih baik.
Wasalamualaikum WR. WB
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda,
Bila ingin Copas harap cantumkan
Link sumber !